15 Mei 2014

The Cong's Goes to Kota Tua

*nulis sambil dengerin suara cempreng Dek Taylor Swift, dipelototin sama setrikaan setumpuk, teh Tarikk anget dan suara Mak Kost yang lagi transaksi jual tanah gak tau ama siapa. Damn!!! So perfect!!!*

Liburan hari Kamis ini, kembali, saia bareng temen2 The Cong’s jalan – jalan ke Kota Tua. Masih di sekitaran Jakarta juga, cuma lokasinya agak di ujung.

Meeting point di Halte Busway RS Medika Permata Hijau jam 08.00 yang diundur jadi jam 08.30 yang realisasinya menjadi 09.15. Sipppp!!! Indonesians!!! :D

First of all, ijinkan saia men-cipok busway berwarna orange yang kayak ulet itu. Karena sepanjang perjalanan saia kemana – mana di Jakarta, dia lah yang sangat berjasa mengantarkan saia dengan selamat, meski kadang penuh sesak, meski kadang AC-nya kurang mak-greengg, meski...ah sudah lah, yang penting I LOVE BUSWAY VERY MUCH!!!

Rute busway yang kami lewati menuju Kota Tua kali ini : Halte RS Medika Permata Hijau – Harmoni – Kota.

Dari Halte Busway Kota, kita langsung ngesot, eh, melipir jalan kaki ke area “Wisata Kota Tua” yang letaknya gak jauh dari Halte Busway Kota. Kalo masih newbie sama daerah situ, mending tanya saja ke orang – orang sekitar, pasti ditunjukin. Tour Guide kita kali ini, Febrina, yang kapan hari sudah duluan ‘ngunjungin daerah situ.

Memasuki area wisata, kita langsung disambut sama parkiran motor ;D

Jejeran orang jualan kaos yang ada tulisan “Wisata Kota Tua” segala macem, seni pahat – pahat – an, lukis – lukis – an, kalung gelang 10 ribuan dan komunitas mobil kuno yang nge-jejerin mobil – mobil kuno yang mana kalo kita mau foto disamping mobil mereka harus bayar 20 rebu (iiiisshhhhhh, kalo saia mah mending foto jejer beton deh, mobilnya juga berasa dirawat alakadarnya gitu).

Memasuki area utama, akan kita temui jejeran bangunan tua yang sekarang difungsikan sebagai museum membentuk kotak, ada semacam lapangan ber-paving ditengah jejeran bangunan itu. Ada museum wayang, museum BI, museum Fatahillah, beberapa cafe berkanopi, indomart, penyewaan sepeda ontel (yang menurut gw rugi bgt kl nyewa itu sepeda, mau sepedaan kemana coba?! Ngiderin kota tua?! Ya elah, jalan kaki aja napa, deket ini!!!), beberapa monumen dan penjual gorengan (loohhh...kq gorengan???!!!)

Berhubung hari ini bertepatan dengan libur nasional, jadi museumnya juga ikutan libur. DAMMIT!!! Rasanya pengen ngedobrak pintu museumnya deh, aslik, agak kecewa berat.

Jadi gini, menurut saia, JUSTRU pada saat hari libur begini nih, tempat macem musem DIHARAMKAN untuk LIBUR. 

Kenapa? Karena, satu, pengunjung kantoran seperti kami – kami ini JUSTRU baru bisa dengan leluasa pergi ke tempat beginian pada saat hari libur, bareng keluarga (BAGI YANG SUDAH MENIKAH) atau bareng teman2 (BAGI YANG SINGLE – sorry, capslock rusak kl nulis beginian x_x)

Dua, kalau cuma dibuka full dihari kerja (Senin – Sabtu, Minggu setengah hari) menurut saia agak gak bener, percaya deh, museum ini bakal cm disamperin sama adek – adek yang masih sekolah, yang mana bayarnya cm separo harga tiket itupun dipotong diskon lagi kalo masuknya kolektif. Saran saia sih, mending museumnya ditutup di salah satu hari kerja, Senin misalnya, jadi Minggu atau hari libur nasional bisa terbuka full time untuk public. Pasti pendapatan museum meningkat dan alokasi dana untuk perawatan museum akan berbanding lurus (jika dan hanya jika petugasnya ‘ndak korupin duitnya).

Berhubung misi kali ini gagal, jadi kita hanya bisa mem-visualisasikan area luarnya saja, Wisata Kota Tua masih ada di “Bucket List” saia dan next trip mungkin akan ke sini lagi sampai berhasil masuk museumnya satu per satu ;)


boneka yang sangat 'ndangdut sekali ;D
ketua geng, gelangnya harus beda :D
ini pose favorit gw :D (meriam "Jagur")

Tidak ada komentar: