Akhirnya, sampai juga saia pada “Finish Line” dalam ikhtiar “Grumpyman”.
Hari ini, resmi sudah surat itu hadir senyata –nyatanya
tanpa ada satupun yang bisa mencegah.
Surat itu adalah harga mati yang tak bisa lagi tertawar.
Jauh sebelum hari ini, firasat datang bertubi – tubi yang
mengisyaratkan hati dan pikiran saia untuk berhenti di suatu titik.
Dan, Inilah titik itu.
Titik dimana saia akan menanggalkan semua harapan dan kenangan secara
utuh menyeluruh, tanpa jejak, tanpa sisa.
Dan kembali memulai langkah yang akan saia mulai kembali
dari titik nol.
Hanya saja kali ini, arah yang tertempuh akan sangat
berbeda.
Tak akan ada lagi spekulasi bersifat manusiawi.
Yang ada hanya totalitas pengharapan pada Ilahi.
Mungkin dulu saia salah langkah, mungkin juga saia menuju
arah yang bukan seharusnya menjadi tujuan dan bisa jadi terlalu tergesa – gesa.
Biarkan dulu hati ini kosong, tanpa ada satupun materi yang
bisa mengusik agar bisa merasa sentuhan Ilahi dengan Cinta Yang Maha Dahsyat
Akan saia sesap setiap sari Cinta-Nya, karena hanya
Cinta-nya yang setia dan tak pernah sekalipun menyakiti, mendamaikan.
Hingga Cinta-Nya lah yang akan mengantarkan satu hati yang siap untuk dileburkan bersama hati yang lain.
Hanya saja,
Saat ini,
Saia tetaplah manusia dengan segala keterbatasan
sifat manusiawinya.
Maaf jika sementara waktu saia tak akan lagi sama.
Hati saia belum siap untuk menerima serangan bertubi – tubi yang
rasanya nyaris menyayat semua urat syaraf di tubuh.
Biarkan jarak yang meng-asing-kan.
Biarkan bisu yang akan men-jauh-kan.
Biarkan waktu yang akan melumatkan.
Tak kan lagi mencari, tak kan lagi membisik, tak kan lagi
mendekat.
Saia hanya ingin menjaga hati dari pengharapan palsu yang ia
buat – buat sendiri.
Sampai ia siap untuk kembali normal.
Maafkan saia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar