24 April 2012

book review : 99 cahaya di langit eropa part 1

Annjjiiissss...eh salah...Subhanallaaahhh, buku ini bener - bener bikin saia jadi semakin cinta mati sama eropah, negerinya orang bule. Ofkors, bikoosss of selain bule - bulenya guanteng mampus yg mana kalo saia punya sumami org bule otomatis anak kami nantinya akan disebut blasteran, jg karena ada noktah kecil yg terselip di benua biru ini. Noktah kecil itu bernama "islam" dan buku inilah yg brhasil menuntun saia me-napak-tilasi jejak - jejak islam di eropah, langkah - demi langkah dan tentunya lebih menarik daripada pelajaran "Tarikh Islam" jaman SMP dulu ^_^

gambarnya minjem blog sebelah ;)
Liat deh, mbak Hanum ini mirip bgt ya sama Pak Amien Rais?! (ya iyalahhh ceeuyy, anaknya ituu!) & cuantiikk bgt. Buku ini dia tulis barengan sama sumaminya, Mas Rangga. Hal pertama yg saia liat dr buku ini adalah nama lengkap dua orang ini, Gila!!!, bagguss bgt. Someday, kalo saia punya anak, bisa dijadiin referensi ;)


"HANUM SALSABIELA RAIS" & "RANGGA ALMAHENDRA"
Si cantik yg smart & Si ganteng yg pinter

Halah, malah ngelantur!!!

Buku ini 100% jenis novel islami, yg mana saia sebetulnya ga terlalu interest sama novel macem begini. Bukannya ga' pernah baca, tp saia merasa kebanyakan dari mereka berupaya untuk menggurui, maap - maap aja nih ya, terkadang alur ceritanya kaku. Di benak saia, yg namanya novel itu, tutur bahasa ringan, alur cerita dinamis & maknanya tersampaikan dg nyaman, ga' bikin dongkol bin keki. Gitu!!!.
Dan ternyata, buku ini mampu menghapus pemikiran saia tadi. Ringan & mengalir....

Well, perjalanan qta mulai dari sini:

WINA, AUSTRIA

Disini, imajinasi saia terbang ke damainya sore di Kahlenberg sambil nyeruput secangkir cappucino & croissant dg background lagu Waltz, the blue Danube. Faktanya, croissant adalah simbol kekalahan kerjaan islam Turki saat mengepung Wina dan cappucino bukan asli Italia, tetapi berasal dari biji - biji kopi milik tentara Turki yg tertinggal di medan perang di Kahlenberg. Untuk fakta ini, saia belum berani membenarkan, karena bukti yg ada belum cukup lengkap ;)

Croissant - mirip roti kertas siihh
Kahlenberg - Blue Danube, cantiknyaaaaaa..
Satu lagi yg menarik disini, "der wiener deewan", sebuah restoran Pakistan yg percaya-ga-percaya, disana, qta bisa makan sepuasnya dan bayar seikhlasnya. wwwuiiihhh...ada satuuu' aja restoran jenis begini di Indonesia, pasti bakalan lgsg bangkrut  ;D

der wiener deewan - maauu kesanaa bgttttt
Dan....lukisan Kara Mustafa Pasha (Ottoman military leader) yg terpampang di Wien Stadt Museum, yg mana beliau alih - alih disebut pahlawan di negaranya (Turki), tetapi mati terpenggal akibat kegagalannya meng-invasi Kahlenberg dan disebut "morder" oleh Bangsa Wina. Inilah mengapa harusnya Islam disebarluaskan dg kedamaian bukan perang & kebencian. hmmmmm...
Kara Mustafa Pasha - sediihhnya raut wajah si abah ;(











TO BE CONTINUED...............................

Tidak ada komentar: